terça-feira, 11 de junho de 2024

" SANG MATAHRI HITAM OLIGARKI : XANANA GUSMAO DAN DUNIA TIRANI"


Por AP em Português - Facebook- Traduzido por Lita Mendonça para o Timor Hau Nian Doben

Di kancah perpolitikan, para politisi berdiri  bak raksasa, dengan suara lantang menyatakan: "Melawan berarti menang!", "Perjuangan terus berlanjut!", "Kemenangan itu pasti!".  Namun ketika mereka mengucapkan kata-kata mulia nan Agung ini, terlebih setelah menang pemilihan, rakyat dibiarkan begitu saja, dikutuk menjadi budak dan proletariat permanen, rakyat terus terjebak dalam lingkaran setan penindasan dan keputusasaan.

Xanana Gusmao;  simbol penguasa kaum oligarki, simbol raja para kaum borjuis, raja kaum aristokrat, dia bangkit dan berdiri  bagaikan raksasa di atas reruntuhan sebuah bangsa yang akan  hancur.  Pemerintahannya ditandai dengan tirani dan eksploitasi terjadi di berbagai sektor, sementara rakyatnya menderita dalam bayang-bayang kekuasaan, rakyat tertindas, tercekik oleh kemiskinan dan kesengsaraan.

Sementara tuan Xanana dan kroni-kroninya menikmati kehidupan mewah, jamuan makan mewah, dan hak istimewa yang luar biasa yang tidak di dapat oleh rakyatnya, rakyat tersingkirkan, rakyat berjuang untuk bertahan hidup di tengah kekacauan dan kehancuran tanpa harapan. 

Mereka adalah kaum proletar sejati, kaum buruh yang tereksploitasi,  keringat dan darah hanya untuk memberi makan mesin oligarki yang rakus.

Xanana Gusmão adalah matahari hitam/bayangan hitam yang melayang di atas negara, kecemerlangannya yang menyilaukan dan  menyembunyikan kegelapan yang bersembunyi di balik fisiknya yang penuh kerakusan.  Di bawah kepemimpinannya, negara dijarah dan dijarah, sumber dayanya dialihkan untuk memenuhi kantong keluarga Gusmao dan para elit yang korup, sementara rakyat dibiarkan merana.

Para politisi yang mengelilingnya  bagaikan lintah yang menari mengikuti irama neraka, dibutakan oleh keserakahan dan ambisi yang tak terkendali.  Mereka akan berpesta pora di atas penderitaan rakyat, Mereka memakan daging dan darah orang-orang yang berani menantang otoritas mereka.

Namun badai akan segera terjadi, pemberontakan politik dan muncul dari dalam negeri yang tertindas.  Masyarakat mulai sadar akan ketidakadilan yang ditimpakan kepada mereka, dan bangkit bagaikan gelombang pasang yang tak terbendung melawan tirani Xanana Gusmão dan istana oligarkinya.

Revolusi ibarat api yang menghanguskan segala sesuatu yang dilaluinya, suatu kekuatan alam yang tidak dapat dibendung oleh siapapun termasuk tuan Xanana,  Xanana Gusmão mungkin melihat dirinya sebagai Tuhan di antara manusia, namun kejatuhannya tidak bisa dihindari.  Dia hanyalah seorang laki-laki, dan laki-laki dapat digulingkan.

Pertarungan demi jiwa negeri dan  bangsa ini akan segera dimulai, dan rakyat akan berperang dengan hati yang berani dalam pikiran yang teguh.  Rakyat tidak akan lagi diperbudak oleh penindasan oligarki, atau dibungkam oleh tirani, dia adalah  penguasa lalim, yang menjadi gila karena kekuasaan.

Xanana Gusmão dan anak buahnya mungkin akan memerintah saat ini, namun pemerintahan mereka pasti akan gagal.  Cahaya kebebasan akan kembali menyinari negeri kita, dan keadilan akan menang atas kegelapan penindasan.  Revolusi akan datang, dan dengan itu, jatuhnya Raja Lalim dan kelahiran kembali negara yang bebas dan berdaulat.

Sem comentários:

Enviar um comentário

Nota: só um membro deste blogue pode publicar um comentário.